Aku menulis saat bulan purnama
benar – benar penuh diangkasa
Membayangkan yang tadi
bersembunyi dibalik tirai hitam
Sekarang, bayangannya nyata
Beyangannya hidup
Seorang pria dengna gaya masa
kini
Entah apa yang membuatku terus
menatapnya
Sorot matanya yang tak ingin
lepas dari wajahku
Sekuntum bunga yang indah bukan
berarti tanpa proses
Tak sabar dan memetiknya maka
hasilny atakkan sempurna
Kadang kesunyian dapat membawa
suasana apapun
Kadang kesunyian dapat hadir
dengan senyuman
Menyukai seseorang itu bukan
berarti menyayangi kan?
Kamu tak kan sanggup
mengartikan syair ini
Jika kamu hanya mengandalkan
egomu
Jangan jadikan ini sebai kapas
Yang hanya ditiup terkena angin
dan detik itu juga akan menghilang
Aku ingin seperti pohon
Walalupun terkena badai sekalipun
ia takkan menyerah
Dengna segala kekuatan akarnya
dia akan terus bertahan
Dan tetap berdiri kokoh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar