Senin, 15 Juli 2013

Om Badut


Selalu saja berhasil membuat hidupku warna – warni. Sesuka hatimu memberi warna pada selembar hatiku. Seperti halnya penampilanmu bagai pelangi, om badut. Suara hatiku begitu lirih terdengar dari kesemuan rasa ini. aku hanya dapat menghela nafas pendek saat kucoret kertas putih ini. Kamu yang membuatku terus menjadi seorang pemuja malam yang terus mengharapkan kehadiranmu disini, dilembaran hariku.
Kamu, yang selalu bisa membuat bibir ini tersenyum dan tertawa. Kamu sekarang bukan disini, bukan disudut kelas ini lagi. Tapi kamu disebrang sana, bersama pemuja malammu yang lain. Aku takut kamu tak tampak dihadapanku, aku takut kamu menghilang diantara kerumunan pemuja malammu yang lain. Sketsa wajahmu masih ditanganku. Butuh mental yang kuat untuk bertatap muka denganmu. Aku tetap menunggumu dilain waktu…

Sembuhkan Hati


Awal jumpa, tak sadar kau tlah ada disini. Tak sadar kau memperhatikanku. Masih tak sadar, mataku tlah buta karna aku tak mau merasakan. Sampai akhirnya, aku menemukanmu yang tersudut, disudut kelasku. Kamu tahu? Aku tak pernah ingin merasakan hal yang bodoh ini, sama sekali tak ingin. Lagi pula, aku menganggapa sama seperti mereka. Tapi waktu yang terus mempertemukan aku bersamamu. Aku tak pernah meminta. Kamu tahu? Setiap ada pertemuan apapun, aku selalu berdo’a agar kamu tak bersamaku. Dan aku pikir, kamu berdo’a yang yang sama sepertiku. Aku tak ingin berharap apapun darimu. Biarkan semuanya terbuka sendiri. Tapi mataku selalu tertuju padamu. Aku tak bisa jauh darimu. Memperhatikanmu pun aku tak sanggup. Aku mencoba, hatiku membuka. Untuk menerima pahitnya cinta. Bukan cinta, namun memilihmu. Waktuku hampir habis. Dan, tak sempat kumerasakan hadirmu untukku. Mungkin, aku salah menempatkan bagian puzzle yang salah. Maaf, karena aku harus pergi tuk sembuhkan hati.

Kehidupan = Cinta


Kehidupan, banyak cerita dalam dunia ini. Bermilyar – milyar kisah yang terjadi. Di dunia ini penuh dengan cerita yang perlahan – lahan terungkap. Penuh dengan keadilan.
Sejenak hati tak mengatakan hal yang serupa. Tahu kenapa? Karna perasaan, pikiran, dan perkataan terkunci untuk menyadari ‘inilah keadilan’.
Disetiap pagi menyapa dengan penuh senyuman dan seketika malam tiba dengan penuh penysalan. Ketika fajar bertengger diatap rumah dengan penuh haru, dan tibalah mobil baja hadir membawa peti kecil yang berisikan kenyamanan. Mereka merasa kehilangan, namun aku berada diantara malaikat – malaikat tanpa sayapku. Nyanyian burung itu indah, apalagi tertuju untukku. tapi lebih indah lagi suara daun yang jatuh dari surga. Kamu datang dan pergi sudah biasa, karna aku yakin Tuhan akan memberikan cinta pada waktu yang tepat. Dan aku yakin, Tuhan pasti akan membiarkan aku merasakan hal yang ingin kurasakan.
Kehidupan itu penuh cinta. Karna cinta awal dari kehidupan untuk dapat bertahan hidup.

Ibu, aku disini


Dingin yang menyelimutiku
Sakit ini membelungguku
Saat deras hujan menutup embun
Masih saja dengan badai
Salju pun takkan hidup
Apa perlu kunyatakan matahari?
Agar memperlihatkan betapa keringnya hatimu
Bahkan semut merayap pun tak ingin mendengar
Telinga kiri ku pun menolak
Serangan nuklir berkeliaran
Menjarah semua perkebunan yang indah
Perang dunia ke-2 berjalan paling depan
Pontang – panting anakmu mencari perlindungan
Pergi saja! Pergi saja!
Jangan kau cari aku
Cukup dengan pisau kau menggores
Jangan biarkan peluru menembus kulitku
Aku masih diam
Kamu tahu kenapa?
Karna aku punya hati

Cinta


Melihat wajahmu, mendengar senandungmu. Terlihat jelas dimataku warna – warna indahmu. Saat kau disisi terasa berkas cahaya menyelimutiku, getaran yang berpeluh selalu menjadi saksi bisu. Sayang, aku hanya seorang pemuja malammu yang merasa cukup dengan tak lebih dari kata senyum dan sapa. Pernah ku berfikir untuk lebih dari ini, namun tetap ku tarik lagi umpannya yang telah kujatuhkan dilaut luas. Karna aku takut dengan semua ikan yang menghampirimu. Aku selalu menghindar dengan kumbang yang selalu mendekati mawar. Aku mengagumimu dari jauh, aku tertidur saat kamu terjaga tapi aku selalu terjaga saat kamu terlelap. Aku dan dunia mayaku yang selalu menggambarkan arti dirimu disini. Entah sampai kapan aku harus dan akan berhenti berharap untuk hal sebodoh ini. Bahkan, seorang penyair pun tak mampu mengartikan cinta dalam diriku. Suatu prinsip yang sudah dipatenkan semu akan terus menjadi semu, jika tak ada yang menhidupkannya menjadi sebuah kenyataan yang indah atau buruk? Jika partai politik berlomba – lomba mencari kemenangan, tapi aku hanya dapat diam seperti rakyat yang tak berdaya untuk mendapatkan hatimu. Dibuku ini, aku bersua tentangmu membagi kisah dengan bayanganku apa yang telah kurasakan saat ini. Jika warga Aceh tenggelam dihempas tsunami, namun aku dihempas oleh amarahku. Aku tak kan bergumam didepanmu, tapi hatiku akan terus menumpahkan perasaannya lewat kertas putih ini. Tak kan kucoret dengan luka, tapi akan ku coret dengan air mata. Dimanakah hatimu saat ini? Pria misterius dengan rajutan dijasnya. Adakah sedikit namaku tersimpan dalam puzzle hatimu? Cinta, mengapa kau serumit ini? Mengapa kau hanya membisu? Cinta, tak boleh kah aku memilih pangeranku sendiri? Cinta, mengapa kau semu? Apa nafas indahmu tlah habis untukku? Cinta, sampai kapan aku hanya menjadi pemuja malamnya? Yang hanya dapat bersua lewat coretan – coretan tak berdaya ini. Cinta, haruskah aku lepas darinya? Meski aku tak rela, aku tak rela. 

Aku Diantara Kalian Yang Tak Nyata


Aku diantara kalian yang tak nyata. Terhimpit pusaran angin yang tak pasti. Kamu? Atau Dia? Yang dapat mengeluarkanku tanpa darah. Jika bulan hanya sementara menemanimu. Maka akulah buminya yang abadi. Dan hanya matahari barat yang dapat memisahkan. Cinta ini rumit, kasih itu bukna sekedar cinta. Cinta itu sebuah perjuangan. Maaf, karna aku tak dapat mencegah. Dibawah hitam ini, terkubur atara cerita, cerita yang mengenggam sejuta harapan. Kamu? atau Dia? Melambung jauh kedalam lautan emosi. Beri sedikit waktu biarkan cinta datang karna terbiasa. Turunnya senja akan menjawab semuanya datang. Biarkan ini memudar, jangan mengendap menjadi mimpi jika hanya angan. Nafas terakhir ini masih tersisa. Kamu? atau Dia? Akan habis dalam sujud malamku…

Syair22


Aku menulis saat bulan purnama benar – benar penuh diangkasa
Membayangkan yang tadi bersembunyi dibalik tirai hitam
Sekarang, bayangannya nyata
Beyangannya hidup
Seorang pria dengna gaya masa kini
Entah apa yang membuatku terus menatapnya
Sorot matanya yang tak ingin lepas dari wajahku
Sekuntum bunga yang indah bukan berarti tanpa proses
Tak sabar dan memetiknya maka hasilny atakkan sempurna
Kadang kesunyian dapat membawa suasana apapun
Kadang kesunyian dapat hadir dengan senyuman
Menyukai seseorang itu bukan berarti menyayangi kan?
Kamu tak kan sanggup mengartikan syair ini
Jika kamu hanya mengandalkan egomu
Jangan jadikan ini sebai kapas
Yang hanya ditiup terkena angin dan detik itu juga akan menghilang
Aku ingin seperti pohon
Walalupun terkena badai sekalipun ia takkan menyerah
Dengna segala kekuatan akarnya dia akan terus bertahan
Dan tetap berdiri kokoh

Emosi Jiwa


Aku sudah menyiapkan kekecewaan ini dari awal, jadi kamu tak usah terlalu kaget dengan apa yang terjadi padaku. Tak usah panik, ini bukan kesalahanmu. Ini hanya lautan emosi dalam ribuan manusia yang hadir dalam panggung kehidupan yang seperti ini. entah apa yang membawa tangan ini terus menggambarkan sketsa jiwamu dalam secarik kertas putih.
Aku tak pernah bergurau tentangmu, tentang senjaku. Aku hanya melihat guratan jingga, tak melihat lembayung senja yang menjadi khas pesona indahnya langit.
Matahari senja tidak akan menyadari seberapa luas langit menerimanya. Bahkan tak kan tahu seberapa dalam langit melindunginya. Ini bukan hanya sekedar wacana atau angan belaka. Kuharap ini hanya emosi jiwa yang tak akan membekas dalam hati, walau hanya setitik.
Sekarang apa lagi? Remote TV malah menunjukkan band favoritmu muncul. Aku tak suka berharap penuh pada senjaku, lembayungnya pun sudah meninggalkanku. Ini hanya emosi jiwa.

Pemuja Malammu


Aku tahu, hatiku berontak. Namun diriku masih tetap tenang dengan semua kejadian tentang kamu. Kamu hadir memintaku untuk menjaga cakrawala, tapi aku hanya sanggup menggenggam segaris warna yang paling terindah. Karena, aku hanya ingin menjadi satu bagian kecil dari puzzle hatimu saja. Tak meminta lebih dari apapun. Tentu saja dengan alasan yang sederhana. Kamu akan melengkapi puzzlemu yang hanya tersisa satu bagian kecil. Jika tidak, maka puzzlemu takkan utuh dan tak kan nyata. Aku hanya memiliki kehidupan yang sederhana, sesederhana kamu mencintaiku. Luar biasa akan memilliki proses dengan kata biasa. Dan aku, akan mencoba untuk terbiasa melupakanmu, seperti terbiasa untuk mencintaimu. Kata hati tak sanggup untuk menyatu, jika kamu membisu. Dan merpati putih tak terbang hanya dengan sebelah sayapnya. Aku pun begitu, akan pincang hanya denga separuh hati. Namun bintangmu hanya satu dan tak dapat dibagi karna ia terlalu kuat dan kokoh. Jaga selalu bintangmu agar tetap bersinar, seperti aku yang selalu menjaga senjaku agar tetap mempesona. 

I Don't wanna miss anything


Satu lagi kisah yang berbeda dari hidup ini
Kebersamaan,
Kebersamaan akan hadir jika ada cinta kan?
Kebersamaan akan hadir jika saling menghargai
Kebersamaan akan hadir jika ada tawa kan?
Sebuah foto saja tak kan sanggup melukiskan semuanya akan abadi
Kebersamaa pasti akan hilang pada waktunya
Aku tak ingin menyia – nyiakan hal ini
I don’t wanna miss anything
I don’t wanna miss anything
Dalam kebersamaan aku dapat merasakan seribu macam perasaan yang berbeda
Sesuatu yang lain yang membuatku akan terus mengenang kalian
Salah, aku salah
Aku tak akan mengenang kalian
Tapi aku akan merindukan kalian
Merindukan saat – saat ini
I don’t wanna miss anything
I don’t wanna miss anything
Kita ngga akan tau kan kapan aku akan mati?
Kapan aku akan meninggalkan kalian
Aku pernah bermimpi kalau senjalah aku tiada
Kawan, aku tak tahu harus mengatakan apa?
Kalau ada kata yang lebih dari kata terimakasih itulah yang akan aku berikan
Kalau aku dapat terbang
Aku akan mengejak kalian
Kemanapun,
Menikmati senja saat adzan magrib menghujani kita
Atau sampai menembus indahnya cakrawala
Kawan, aku hidup bersama kalian
Aku nyata disamping kalian
Kawan, aku selalu mengharapkan kehadiran kalian
Kapanpun, dimanapun
Karna setiap satu detik nafafasku,
Tersebut nama kalian dihati, dijantung, dan dinadiku
Kawan, biarkanlah kebersamaan ini abadi untuk selamanya
I don’t wanna miss anything
I don’t wanna miss anything

Guratan Jingga


Ketika hati sepi dan tak terobati. Aku dan gitar tuaku yang mengalun bebas dengan melodinya. Hari senja tak kan hilang karnamu. Guratan jingga masih terasa ditempat ini. Waktuku tlah habis, sayang. Aku tlah hilang dihempas badai yang menggema. Kata euforia pun sudah kuhapus menjadi kerinduan. Malam biru yang masih tersisa disini. Dan aku masih termangu menatap bayangmu. Aku pergi, aku tak kan kembali. sampaikan salamku untuk hatimu. Aku menangis tersedu dibalik rembulan. Aku si pemuja malammu. Hanya seorang pemuja malam. Tak perlu kau balas cintaku, sudah cukup hanya sebatas ini. jika kamu hanya bertahan untukku. Jangan pedulikan aku. Aku tak kan berpaling dari batas senjaku. Waktuku sudah habis. Katakan pada hatimu, aku selalu menantinya datang untuk cintaku. 

Cakrawala


Kau tak hadir hari ini
Seperti biasa hanya angin yang menghalau bebas tanpa arti
Seperti biasa hanya angin yang tak mengenal pohonnya
Aku disini
Penantian tak kan menjadi sebuah arti kan?
Aku selalu bermimpi tentang ini
Aku selalu berusaha bahwa cinta akan datang pada waktunya
Tak pernah, aku merasakan cinta yang kuingin
Aku selalu berusaha menyukai tulip
Tapi tanganku selalu menarik mawar
Dan durinya senang menancap dilenganku
Ini pilihan
Tetap, walau percikan darah mengotori punggung kakiku
Aku hanya memiliki waktu singkat
Sesingkat yang kau miliki
Aku terlalu berlebihan mengartikan kebersamaan ini
Aku selalu berharap kau hadir ditempat ini
Ketika hujan membasahi jalan
Dan aku selalu mengharapkan cakrawala menimbun bumi tua
Namun tetap, aku hanyalah manusia biasa
Yang tak sempurna
Aku bukan malaikat tanpa sayap
Aku juga tak dapat menyentuh indahnya cakrawala
Merasakannya pun aku tak mampu
Hanya dapat melihat pesonanya

Kamis, 11 Juli 2013

Aku Tengah Menantimu


Kenyaman bukan hanya sekedar gelak tawa
Keharuan bukan sekedar menangis
Kehidupan bukan sampai disini
Pagi menyapa bukan berarti harus mengatakan selamat tinggal disenja kan?
Aku dipelataran masjid dipagi buta
Ditemani seorang gadis yang bermuram durja
Menanti sosok pangeran yang entah dimana
Kata yang selalu dieluh – eluhkannya
Membuat telingaku kaku
Kendaraan yang berlalu lalang tak kan membutanya lupa akan sosok pangeran yang dinanti
Aku disini menunggu
Seseorang yang ada dibalik tirai itu
Akankah dia membukanya untukku?
Mataku masih sayu akibat hembusan angin yang mendorongku tajam
Aku masih menantimu
Siapakah kamu?
Siapa yang ada dibalik bayangan itu?
Mungkin semua atau maya yang kudapat
Aku berlamun disini
Mengharapkan kamu hadir disampingku
Aku masih menantimu
Bersama angin yang menghalau bebas diangkasa
Dan percikan air wudhu senantiasa menemani dalam aku yang termangu