Selalu saja berhasil membuat
hidupku warna – warni. Sesuka hatimu memberi warna pada selembar hatiku.
Seperti halnya penampilanmu bagai pelangi, om badut. Suara hatiku begitu lirih
terdengar dari kesemuan rasa ini. aku hanya dapat menghela nafas pendek saat
kucoret kertas putih ini. Kamu yang membuatku terus menjadi seorang pemuja
malam yang terus mengharapkan kehadiranmu disini, dilembaran hariku.
Kamu, yang selalu bisa membuat
bibir ini tersenyum dan tertawa. Kamu sekarang bukan disini, bukan disudut kelas
ini lagi. Tapi kamu disebrang sana, bersama pemuja malammu yang lain. Aku takut
kamu tak tampak dihadapanku, aku takut kamu menghilang diantara kerumunan
pemuja malammu yang lain. Sketsa wajahmu masih ditanganku. Butuh mental yang
kuat untuk bertatap muka denganmu. Aku tetap menunggumu dilain waktu…