Jumat, 25 April 2014

Mereka aja BISA MOVE! Kenapa kita enggak?

Kehidupan, biasanya tidak bisa lepas dari kata 'cinta'. Tapi, bagi para remaja 'labil', arti cinta ini beda dari yang lain. Samapi bosan mengurusi 'cinta' yang mungkin bakalan akan sia-sia. Kalau kata para mama dan papa, cintanya para remaja itu adalah 'cinta monyet'. Oke boys and girls, mengalihkan tentang 'cinta'. Bosen kelless.. hehe..

Ini adalah beberapa kutipan cerita nyata yang singkat. Kamu pernah engga sih berpikir tentang cita-cita yang tinggi tapi kemampuan kamu terbatas? Atau kamu merasa putus asa karena nilai-nilai di rapot kamu itu nialinya do re mi, alias ancur-ancuran banget? Pati pernah ya, karena aku juga pasti pernah, karena aku masih pelajar. Waktu itu, aku masih kelas satu MA, masih semester 1, dan aku masih semangat-semangatnya ngejar nilai yang WOW. Rajin baca buku, latihan soal, hapalan ayat dan hadis. Alhasil, aku berhasil mendapatkan yang aku impikan. Tapi di saat semester 2 kelas satu, aku merasa sangat-sangat jenuh dengan sekolah. Menurutku, sekolah cuma gitu-gitu aja, monoton dan membosankan juga bikin pusing. Aku merasa, aku sangat nyantai banget (woles/selow/apalahitu) aku malas banget yang namanya buka buku. Kalau belajar, ya paling cuma mau ada ulangan yang berbau eksak. Alhasil, semua nilai aku turun, walaupun aku masih dapat sepuluh besar di kelas. Tapi ya tetep aja turun, dimarahin? So pasti, yang namanya orang tua pasti ada rasa kecewanya. Aku terima aja. Ada temen sekelas aku yang nilainya juga jadi ancur-ancuran gitu, malahan lebih ancur dariku, padahal yang aku tahu, dia itu pinter banget. Aku aja kalau ada pelajaran berbau eksak yang enggak ngerti, pasti nanya ke dia. Terus ceritanya kita sharing gimana caranya biar bisa move lagi dan memperbaiki nilai. Dia bilang gini, "Pokoknya, gue mau serius lagi di kelas 2. Gue gamau punya nilai yang ancur-ancuran gitu lagi." Terus aku jawab aja gini, "Ya, buktiin dong.. jangan cuma ngomong. Pasti bisa kok kalau berusaha dan berdo'a.". Dari kekuatan hati temen aku itu, yang sebenrnya buat aku termotivasi juga untuk bisa. Lanjut ke kelas 2, ternyata aku sama dia sekelas lagi. Duduk di bangku IPA. Tapi aku belum ngeliat kalau dia berusaha untuk membuktikan omongannya itu. Lambat laun, seiring dengan berjalannya waktu, ternyata dia perlahan-lahan mencoba untuk bangkit, seperti apa yang dia bilang. Aku aja kalah sama dia. Hapalan lancar, sering maju ke depan kelas buat presentasi dadakan atau ngerjain soal matematika di depan kelas. DIA MEMBUKTIKAN KALAU DIA ITU BISA MOVE! 

Ada lagi nih, temen sekelas aku juga, temen baru. Awal ngeliat dia, aku pikir anaknya 'bringasan', jutek, galak. Suatu ketika, aku sekelompok sama dia. Dan kalian tahu apa? Dia lewat dari yang aku bayangin, dia itu tanggung jawab. Ya walaupun agak males kalau soal apalan. Dia itu bisa, tapi dia engga mau ada usaha buat mengembangkan kecerdasannya itu. Kurang motivasi kali ya? Hehe.. Ada beberapa guru eksak yang bilang kalu dia itu pintar dan juga beberapa guru eksak mengandalkan dia untuk membantu temn-teman prianya yang lain. Nah, beranjak ke semester 2. Ceritanya, kita lagi sharing di bbm. Dia juga bilang kalau dia mau berubah untuk bisa yang lebih baik. Aku jawab aja kaya temen aku yang tadi. Yang awalnya dia belum nyetor hapalan sama sekali, tiba-tiba dia nyetor hapalan banyak banget. DIA JUGA BISA MEMBUKTIKAN KALAU DIA BISA MOVE! 

Nah, itu dia sebagian yang sangat kecil kutipan kisah pendek dari lingkungan sekitar. Yang namanya cita-cita harus punya. Engga ada salahnya kok punya mimpi setinggi mungkin, selagi mimpi masih gratis hehe.. Tapi, jangan cuma mimpi aja, buktiin di dunia nyata. Yuk, sama-sama kita move buat sebuah masa depan yang cemerlang. Kalau kata Om Mario Teguh, "Cinta itu menyusul ketika kesuksesan datang." Sukses jangan nunggu tua, kenapa engga selagi muda? Asal kita selalu berusaha dan berdoa juga don't give up! And try try try to be the best :D Mereka aja bisa, kenapa kita enggak? ;) salam Sukses!