Rabu, 30 Desember 2015

FINISH

Kabar duka, ketika ada seseorang yang dalam raganya telah mangatakan 'aku sudah selesai, semua sudah berakhir, kini bukan masaku lagi.'. Namun apalah daya, kita tak tahu, tak dapat mendengar, berdesir di balik angin yang berhalu-lalang. Bahkan tak dapat merasakan, perubahan apa yang terjadi? Apalah daya, ketika Tuhan telah berkehendak, ketika Tuhan telah mengutus malaikat pencabut nyawa-Nya berdiri di hadapan manusia. Apa yang dapat kita lakukan? Tak ada kawan.. Tak ada! Hanya keimanan yang menjadi penolong. Lalu, kapan kau (kita) akan memperbaiki diri?

Ketika kau (kita) diperlihatkan tentang sebuah akhir, bahagialah, karena Tuhan sayang kepadamu, karena Dia ingin kau (kita) berubah menjadi lebih baik, atau berarti kau (kita) kuat untuk menyeka air matamu. Ikhlaskan.. Diamlah, jangan bicarakan seseorang yang telah terbujur kaku. Doakan, kesunggugan lantunan yang suci dari dalam hatimu yang kau (kita) panjatkan kepada Tuhan, itu akan membuatnya merasa damai. Jangan tangisi, biarlah ia yang telah tiada berjalan tanpa hambatan menuju tempat yang mulia-sisi Tuhan-Nya. Ketika kau tak diizinkan waktu untuk menengoknya di hari terakhir napasnya, aku mohon, jangan kau sesali, jangan kau salahkan masa lalu. Takdir Tuhan yang menjalankannya. Tuhan pun sayang padamu, Dia hanya tak ingin melihatmu terpuruk meratapi kesakitannya. Belajarlah untuk kuat, belajarlah untuk ikhlas.

Tak pernah ada yang menyangka tentang sebuah takdir, kematian, jodoh, dan kelahiran. Lalu kapan kau (kita) akan berubah menjadi yang lebih baik? Mari, jangan menunggu pintu rumah diketuk petugas Tuhan. Dan, takdir takkan menunggumu.