Awal
jumpa, tak sadar kau tlah ada disini. Tak sadar kau memperhatikanku. Masih tak
sadar, mataku tlah buta karna aku tak mau merasakan. Sampai akhirnya, aku
menemukanmu yang tersudut, disudut kelasku. Kamu tahu? Aku tak pernah ingin
merasakan hal yang bodoh ini, sama sekali tak ingin. Lagi pula, aku menganggapa
sama seperti mereka. Tapi waktu yang terus mempertemukan aku bersamamu. Aku tak
pernah meminta. Kamu tahu? Setiap ada pertemuan apapun, aku selalu berdo’a agar
kamu tak bersamaku. Dan aku pikir, kamu berdo’a yang yang sama sepertiku. Aku
tak ingin berharap apapun darimu. Biarkan semuanya terbuka sendiri. Tapi mataku
selalu tertuju padamu. Aku tak bisa jauh darimu. Memperhatikanmu pun aku tak
sanggup. Aku mencoba, hatiku membuka. Untuk menerima pahitnya cinta. Bukan
cinta, namun memilihmu. Waktuku hampir habis. Dan, tak sempat kumerasakan
hadirmu untukku. Mungkin, aku salah menempatkan bagian puzzle yang salah. Maaf,
karena aku harus pergi tuk sembuhkan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar