Kamis, 28 Februari 2013

Surabaya


Deras adzan subuh
Meramaikan mimpiku
Perlahan mata ini terbuka
Sesaat, teringat dia yang tak ada dirumah tua ini
Bahkan, bayangannya pun tak hadir
Tak ada yang menertawakanku
Ketika mata yang tercengang melihat TV
Ayah, terbang ke Surabaya
Bertugas meninggalkan keluarga
Hanya karena sepeser uang
Untuk kami
Seakan berat untuk melepasnya
Disepanjang jalan mengantarkan Ayah
Melambaikan tangan, salam perpisahan
Sepuluh langkah menjauh dari Ayah
Tertunduk, dan membuang air mata
Sebagai pengharapan
Ayah kembali dengan nafasnya
Dengan denyut nadinya
Surabaya, jangan biarkan Ayah tergores
Walaupun hanya setitik
Surabaya, aku titip Ayah disana


Tidak ada komentar:

Posting Komentar