Kamis, 28 Februari 2013

Kata Hati


Saat sang fajar baru selesai berdandan
Matahari baru siap untuk menampakkan sinarnya
Hanya terlihat sang surya memberi setitik berkas terangnya
Namun, rintik hujan membasahi rumput yang bergoyang
Awan hitam menutupi serbuk cahaya
Kagaduhan !
Gelegar !
Sahut – menyahut halilintar terang – terangan
Bocah yang meringkuk dibalik meja itu
Tersudut diantara mereka
Diantara ribuan kata yang terlontar bebas
Sampai rahang yang kaku
Urat yang perlahan mulai keluar
Bercucuran peluh yang membasahi bocah itu
Brontak !
Bukan … Bukan aku yang brontak
Tapi hati dan perasaanku yang brontak
Serentak melihat mereka dengan penuh keegoannya
Tanpa hati dan perasaan
Apa perlu aku pergi?
Pergi kedunia luar tanpa beban
Apa harus aku pergi meninggalkan kalian?
Apa artinya sebuah keluarga?
Apa artinya kasih sayang?
Apa artinya kepedulian?
Apa? Jawab!
Hanya ada ketegangan yang terasa
Jangan … Jangan pernah menyalahkan
Jika suatu saat aku berlari tanpa henti
Tanpa henti mencari dunia baru
Seperti nadi yang terputus
Dan terhenti detak jantung
Jangan teruskan semua ini
Kami anakmu yang hanya dapat meratapi kalian
Kami anakmu dengan penuh peluh kekecewaan yang menusuk
Apa harus sampai tulang – tulang berserakan kami muncul?
Apa harus seperti itu?
Aku hancur
Aku hilang
Aku rapuh
Aku terbaring
Hanya beyanganku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar