Sabtu, 28 Februari 2015

Opera Tuhan~

Ketika kau sibuk dalam pekerjaanmu, aku hanya ingin selalu terjaga untuk menemani lelah peluhmu. Ketika kau sedang tertidur lelap untuk beristirahat, aku tidak ingin mengganggumu. Lalu, aku bermohon kepada Tuhan untuk selalu menjagamu, menyayangimu seperti Tuhan menyayangiku. Dan mohonku (lagi) jika kau adalah imamku, maka dekatkanlah kami dalam kesederhanaan, dalam cinta yang tulus dan kesuksesan dunia akhirat. Namun, jika aku bukanlah bagian dari tulang rusukmu, maka hapuslah rasa dalam dada ini perlahan-lahan, memudar dan menghilang, lalu terhapus oleh hujan. Kemudian, bahagiakanlah kami atas jalan dan ridho-Nya, meskipun dengan jalan yang berbeda.

Sesungguhnya, aku berharap. Atau aku sedang membiarkan kepedulianmu terus hadir dan membuatku merindu. Aku pun membiarkan kekhawatiranku mengalir dengan apa adanya, hingga kau merasa merindukanku. Sesungguhnya, aku sedang menanti, kau yang disana mengajakku untuk berhenti berlari dan berhenti mencari. Lalu, kita berpegang tangan dengan erat dan menjadi teman hidup sampai padam dan hilang nafasku nanti.

Aku bukanlah senja yang indah, bukan pula matahari yang selalu menghangatkan, bukan malam sebagai tempat merindu, bukan mawar yang selalu harum dan bukan pelangi yang selalu cantik dengan warnanya. Namun, aku selalu berdoa kepada Tuhan, semoga aku dapat menjadi bidadari di surga-Nya untuk menemanimu kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar